Jumat, 11 Februari 2011

filsafat masa pra renaissance





Bila kita berbicara tentang eropa pada abad pertengahan kita pasti akan berpikir tentang renainsans yang terjadi di eropa, yaitu sekitar abad ke 15 M dan abad 16 M. lalu apa yang menyebabkan renainsans pada waktu itu. Dark age jawabannya pastinya, jadi sebelum kita lebih jauh tentang eropa pada abad pertengahan alangkah bijaknya kita membahas tentang dark age yang terjadi di eropa tentunya.

Lalu apa itu dark age? Saat dulu saya masih sma saya berpikir dark age adalah zaman kebodohan atau zaman dimana orang-orang tidak memiliki kemampuan daya pikir yang memadai. Mungkin sebagian dari kita juga ada yang berpikir seperti itu, namun kenyataanya kita telah salah berpikir seperti itu, karena yang disebut dark age dieropa pada waktu itu adalah masa-masa dimana eropa mengalami kejumudan dalam pemikirannya karena otoritas gereja yang berlebihan, dimana mereka pernah mengalami kejayaan dalam pemikiran filsafat khususnya yaitu pada masa sebelum masehi yaitu zaman yunani kuno yang diawali oleh Socrates dan di akhiri oleh aristoteles.
Lalu kemanakah pemikiran atau filsafat eropa pada masa–masa itu? Aliran filsafat pada masa pasca aristoteles terjadi peralihan yang sangat mendasar, Tidak ada lagi pembaharuan dalam pemikiran dalam filsafat namun Filsafat yunani berubah menjadi filsafat kegamaan, yaitu berubah dan menjelma menjadi filsafat kegamaan Kristen pada awal abad masehi. Filsafat pada masa Kristen ini dikenal dengan nama filsafat patristic (bapa gereja). Filsafat yang semula berbicara tentang manusia, alam semesta, materi dan bentuk serta epistemology berubah menjadi filsafat ketuhanan.
Tahapan ini mengembalikan pemikiran filsafat menjadi an sich kembali, padahal pada masa Socrates telah mengalami kemajuan yang luar biasa yang sebelumnya tak dapat bisa dibayangkan oleh siapapun pada waktu itu. Tahapan an sich ini kembali menjadikan epistema masyarakat eropa, yunani pada khususnya kembali terjebak pada matinya kebebasan berpikir dan pembaharuan dalam pemikiran yang diikat kuat oleh filsafat Kristen yang telah menjadi doktrin baru masyarakat eropa.

  Filsafat pada masa-masa eropa ini, timbul karena adanya gerakan helenistik (menghidupkan kembali semangat filsafat yunani), pada masa-masa ini munsul kaum skolastik, yang mencoba mengabungkan antara ajaran filsafat dengan ajaran yesus kristus dari nazaret yang menjadikan ajaran (dogma) agama Kristen eropa pada waktu itu.
Banyak tokoh pemikir besar yang muncul pada abad itu, seperti plotinus, basillus, dan mencapai puncaknya pada masa agustinus. Perlu kita ketahui pada masa ini sering kita sebut masa dark age (masa kegelapan eropa). Seperti yang saya katakana diatas Adapun disebut dark age karena pada waktu itu eropa sedang mengalami masa-masa suram dalam perkembangan sejarah eropa.
Lalu mengapa sampai disebut dark age? Apakah pada waktu itu yaitu pada abad ke 2 M sampai abad 16 M tidak ditemui pemikiran di eropa?. Jawabannya ya. Memang ada pemikir-pemikir hebat pada rentan waktu itu atau pada masa terjadinya dark age. Namun para pemikir-pemikir itu hasil pemikirannya selalu sejalan dan bertendensi untuk menguatkan otoritas gereja. Dan kita tahu bahwa otoritas gereja mutlak keputusannya dan tidak ada satupun yang bisa menggugat pada waktu itu.
Pada masa dark age ini dogmatika gereja adalah satu-satunya sumber pengetahuan yang absolute kebenarannya dan tidak boleh ada satupun manusia yang bisa menentangnya. Hal ini di buktikan dengan betapa kerasnya hukuman yaitu hukuman mati dengan cara dibakar hidup-hidup, bagi orang-orang yang membangkang ataupun berusaha menggugat kebenaran yang dinyatakan oleh gereja.
Hal inilah yang pada masa renainsans oleh para filosuf berusaha di tumbangkan keabsolutannya, karena kerasnya dogmatika gereja inilah yang menyebabkan kemunduran pemikiran pada abad awal sampai abad pertengahan di eropa. Untuk lebih jelasnya kita akan membahasnya dalam filsafat zaman terjadinya renainsans.
            Lalu pelajaran apakah yang bisa kita ambil dari sini? Apa manfaat kita mengetahui peta pemikiran eropa pada masa-masa itu? Bagaimana sikap kita setelah mengetahuinya? Apakah kita hanya sekedar tahu dan kita hafalkan saja seperti kotak sampah yang penuh dengan hafalan sejarah-sejarah usang?
Sebenarnya saat kita mempelajari sesuatu kita tanpa  bisa mengkritik dan bisa mengambil suatu manfaat apapun darinya sebenarnya kita  telah menyia-yiakan waktu kita dan kita telah melakuakn suatu tindakan yang sia-sia dalam sisa kehidupan kita. Saya telah menjelaskannya secara singkat, namun saya pikir walaupun singkat namun penjelasan saya tidaklah jauh dari inti buku-buku sejarah eropa yang lain. Untuk itu saya tantang anda untuk mengkritik dari sejarah eropa yang telah saya paparkan diatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar