Rabu, 16 Februari 2011

PSIKOLOGI UNTUKMU



      Dalam pemirikan psikologi kuno yang digunakan oleh plato dan aristoteles membagi empat dasar watak manusia, perlu kita ketahui bahwa perilaku dan watak manusia sangatlah berbeda. Dimana watak adalah pembawaan dasar dari manusia sejak lahir atau bersifat a priori , dan watak pada manusia tidaklah dapat dirubah dengan begitu saja ia bersifat alami, ia adalah ciri khusus yang dimiliki oleh manusia dan tak satupun manusia satu dengan manusia yang lain sama, namun dapat di golong-golongkan menurut kecenderungannya. Menurut psikologi kuno sifat manusia itu ada 4, yaitu:Sanguinis yang popular, melankolis yang
sempurna, koleris yang kuat, dan plagmatis yang tenang. Adapun kencederungan ini terdapat pada manusia hamper kesuluruhan yang mungkin dapat anda temui dalam kehidupan sehari-hari.
     Mari kita ketahui sanguinis yang popular terlebih dahulu. Sanguinis yang populer adalah salah satu watak yang dimiliki manusia, dimana ia adalah manusia yang selalu mencari kesenangan dalam hidupnya, dimana ada kesenangan maka disitulah ia berada. Orang-orang yang berwatak sanguinis biasanya pandai berbicara namun untuk kesenangannya, hidupnya dipenuhi dengan tawa dan gurauan yang sangat renyah, ia biasanya sangat populer diantara kumpulannya. Ia adalah sang penghibur sejati dan mudah dalam menjalin relasi karena kepribadianya sangat menarik dan selalu memiliki bahan pembicaran yang menarik perhatian, orang-orang sanguinis tipe orang yang cenderung mengekspresikan dirinya dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi, orang-orang sanguinis menganggap cacian merupakan pujian terhadapnya dan mudah melupakan cacian tersebut, serta ia sangat senang sekali bila ia menerima pujian atas apa yang telah ia lakukan .
  Adapun kekurangan dari sanguinis yang popular adalah dimana dia kurang perhatian kepada sekitarnya apabila hal itu kurang menarik perhatiannya. Ia suka bicara dan kurang mau mendengarkan perkataan orang lain, ia pun hidupnya kurang terorganisir dan cenderung acak-acakan dan menata kehidupannya. Dan orang sanguinis yang popular biasanya mudah melupakan nama seseorang, ia akan mudah mengingat wajah, perilaku, dan kebiasaan orang lain namun akan mudah melupakan nama orang tersebut.
     Watak yang kedua adalah melankolis yang sempurna. Watak manusia yang satu ini adalah tipe manusia yang mengejar kesempurnaan dan keteraturan dalam kehidupannya. Tipe yang satu ini adalah tipe manusia pemikir, memiliki sensitifitas yang sangat tinggi, ia mudah merasakan sesuatu ada yang tidak beres, dan ia adalah pendengar yang baik, meski topic pembicaraan atau acara yang sedang ia ikuti tidaklah menarik atau sangat membosankan, ia akan tetap mengikutinya tanpa meninggalkannya sampai acara itu selesai. Ia adalah tipe orang–orang yang dimilki para pemikir dan penemu-penemu terkenal. Orang-orang melankolis bisa menangis di sebuah acara yang sangat mengharukan atau menyentuh perasaannya.
      Adapun kekurangan dari melankolis yang sempurna adalah karena wataknya yang cenderung mengejar dan kesempurnaan dan keteraturan maka ia akan cenderung menuntut kepada semua orang sesuatu hal yang lebih dan cenderung pilih-pilih dalam menerima atau mengambil sesuatu. Ia merupakan tipe orang yang tertutup dan tidak mudah dalam bergaul, ia cenderung memendam masalahnya dari pada menceritakannya kepada orang lain. Ia selalu bermuka muram karena ia selalu mersa bahwa tidak ada satupun manusia yang peduli kepadanya, sekalipun ada orang yang memperhatikannya ia akan menanggapinya dengan negative. Orang-orang melankolis mudah sekali tersinggung persaannya dan sulit untuk memaafkan kesalahan orang lain bahkan dirinya sendri.
      Watak yang ketiga adalah koleris yang kuat. Tipe manusia yang satu ini adalah watak manusi yang memiliki kepemimpinan yang kuat,ia adalah orator yang ulung dan suka menempatkan sesuatu pada tempatnya serta mampu berbuat adil. Koleris adalah tipe orang-orang kreatif dan sangat unggul di dalam keadaan yang yang mendesak dan darurat. Ia mudah menolong seseorang tanpa mengharapkan imbalan, dan ia memiliki loyalitas yang sanngat tinggi terhadap sesuatu yang ia yakini benar. Ia adalah pembela sesuatu yang tertindas, ia memiliki kepedulian social yang tinggi serta tanggung jawab yang besar.
       Adapun kekurangan dari koleris yang kuat adalah karena ia seorang yang memiliki rasa kepemimpinan yang cukup tinggi, ia cenderung otoriter dan kaku. Ia juga serba mengatur segalanya yang ada dihadapannya yang dirasanya kurang tepat. Ia juga akan menyuruh anda melakukan ini dan itu dengan sesuka hatinya, dan tidak akan pernah berhenti untuk mengomando anda samapi ia puas dan ia merasa memang sudah sesuai dengan yang ia harapkan. Orang-orang koleris memang mudah bergaul namun selalu ada maksud tertentu dari interaksinya tersebut, atau selalu ada motif lain yang ada di baliknya. Orang-orang koleris selalu memiliki target yang ahrus dicapai dengan harapan yang menggebu-gebu.
      Watak yang keempat adalah plagmatis yang tenang, watak manusia yang satu ini sangatlah unik, karena manusia yang satu ini memiliki ketenangan diatas rata-rata. Ia ahli meditasi dan yoga, ia menjalani kehidupannya tanpa beban dan santai. Ia tidak memiliki harapan yang berlebihan, ia sangat mensyukuri apa yang telah ia dapati dalam kehidupannya. Disaat semua orang mengalami keresahan akan sesuatu ia akan berjalan tenang dan santai dalam menghadapinya. Ia tak pernah menuntut apapun dalam kehidupannya, ia juga tipe orang yang sabar dan pendiam. Namun sekali ia berbicara memiliki arti dan pengaruh yang sangat luar biasa. Ia memiliki daya tarik tersendiri dalam diamnya karena diamnya penuh dengan rasa penasaran orang lain.
        Adapun kekurangan dari orang-orang yang berwatak plagmatis adalah ia merupakan tipe manusia pemalas, karena dianggapnya segala sesuatu itu tak perlu dikejar dengan kerja keras karena dengan kehidupan yang ia miliki dianggapnya sudah cukup dan kerja keras itu hanyalah buang-buang tenaga saja. Hidup baginya haruslah dijalani dengan santai tanpa usaha. Orang-orang plagmatis sanagt tidak suka berpikir yang berat-berat ia akan cenderung mengabaikan maslah besar yang menimpanya. Ia juga tak suka bila dipaksa untuk berbuat sesuatu bila ia tak menginginkannya. Ia juga bukan tipe orang yang mudah diajak bergabung dalam suatu kegiatan, ia juga menggap bahwa didunia ini tidak ada sesuatu yang istimewa, semua biasa-biasa saja.
       Dari uraian diatas kita dapat mengambilnya sebagai pelajaran yang berharga, bahwa setiap watak manusia itu berbeda-beda, ia memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Hal ini adalah pemikiran orang-orang pada zaman yunani kuno namun tidak kita pungkiri bahwa hal ini kadang masih dipercaya sesuatu yang berharga dalam penemuan manusia, yaitu dalam tahap mengenal dirinya sendiri. Dan pada zaman ini mulai berkembang bahwa watak-watak tersebut dapat dimungkinkan bercampur atau berkombinasi antara yang satu dengan yang lain. Tapi perrlu anda ingat bahwa label itu bukanlah yang terpenting, yang perlu anda anggap penting sebenarnya adalah anada mengenal dan mengetahui tentang diri anda sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar